Berdasarkan sebuah penelitian tahun 2006, risiko wanita Indonesia terserang osteoporosis empat kali lebih besar jika dibandingkan dengan pria. Pola hidup tak sehat dan pola makan yang sembarangan menjadi pemicu makin cepatnya proses terjadinya kerapuhan tulang ini. Lalu, apa saja gejalanya? Beberapa kondisi berikut ini merupakan contoh gejala kerapuhan tulang yang umum terjadi, yaitu sakit punggung, postur tubuh yang terbungkuk, tinggi badan yang menurun, sering mengalami cedera, atau gampang mengalami keretakan tulang.
Berkurangnya kepadatan dapat membuat tulang rentan untuk retak. Keretakan itu biasanya terjadi pada tulang belakang, pergelangan tangan, lengan, atau pangkal paha. Lalu, bagaimana cara menambah kepadatan tulang? Banyak mengonsumsi protein, terutama kolagen. Kolagen adalah salah satu jenis protein yang menyusun hampir semua bagian tubuh manusia. Keberadaannya mencapai 30% dari seluruh protein tubuh. Ia adalah struktur organik pembangun tulang, gigi, sendi, otot, dan kulit. Serat kolagen memiliki daya tahan yang kuat terhadap tekanan. Inilah yang membuat tubuh juga kuat menahan tekanan.
Sebenarnya, kolagen itu sudah ada dengan sendirinya di dalam tubuh setiap orang. Sebab, kolagen itu merupakan komponen yang sangat banyak ditemui dalam jaringan ikat. Sayangnya, produksinya senantiasa berkurang seiring dengan pertambahan usia. Karena itu, amat penting bagi seseorang untuk memperbanyak asupan makanan yang mengandung kadar kolagen tinggi supaya ia mendapatkan manfaat senyawa yang juga disebut lem tubuh itu secara maksimal.
Kolagen itu merupakan protein utama di dalam kulit, tulang, tendon, tulang rawan, dan jaringan ikat. Berkat kolagenlah tubuh dapat tersambung dan terikat satu sama lain sehingga menghasilkan kekuatan, elastisitas, dan struktur tubuh yang kokoh. Kolagen juga membantu tubuh dalam mengganti dan memulihkan sel-sel kulit yang mati, membentuk jaringan fibrosa agar sel-sel baru dapat tumbuh, hingga melindungi organ-organ dalam tubuh seperti ginjal, hati, dan jantung.
Banyak produk berbasiskan kolagen yang ditawarkan. Namun, sekitar 80% di antaranya berasal dari luar negeri, dan banyak pula yang berbahan baku sintetis. Tentu kehalalan dan keamanannya untuk dikonsumsi jangka panjang diragukan. Berbeda dengan Kola Go. Ini adalah minuman yang mengandung kolagen halal. Selain kolagen, Kola Go juga mengandung whey, serbuk cokelat, mineral alga, dan fiber, yang semuanya alami.
Kini, produk ini sudah bisa Anda dapatkan di apotek, toko obat, dan outlet lainnya di kota Anda. Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa mengunjungi IG @kolago.co.id dan FB @kesehatan sendi dan tulang.