Osteoporosis adalah penyakit yang berhubungan dengan kesehatan tulang dan identik terjadi pada wanita lanjut usia. Tapi, tahukah Anda bahwa orang muda juga bisa kena? Memang, wanita memiliki risiko osteoporosis 4 kali lebih besar jika dibandingkan dengan lelaki. Namun, bukan berarti lelaki tak berisiko. Penyakit ini sering disebut silent disease karena awalnya tak menunjukkan gejala yang spesifik.
WHO mengemukakan, kini terdapat sekitar 200 juta orang penderita osteoporosis di dunia. Dan, diperkirakan, pada 2050 kejadian patah pinggul akan meningkat dua kali lipat pada perempuan dan tiga kali pada laki-laki. Masih menurut WHO, dampak osteoporosis itu adalah patah tulang yang bisa menimbulkan cacat seumur hidup, bahkan kematian. Berdasarkan data International Osteoporosis Foundation, 1 dari 4 perempuan berusia 50-80 tahun di Indonesia memiliki risiko terkena osteoporosis.
Penyakit ini dapat terjadi akibat gangguan pada metabolisme tulang. Dan banyak hal yang jadi penyebab gangguan itu. Pada orang sehat, di dalam tulangnya ada dua jenis sel: pembangun (osteoblas) dan pembongkar (osteoklas). Osteoblas untuk membangun dan menguatkan tulang. Osteoklas mengikis tulang lalu melakukan perbaikan bersama osteoblas. Kedua sel inilah yang berfungsi mempertahankan kepadatan serta kesehatan tulang dengan bekerja bergantian dan saling membantu.
Tapi, ketika terjadi gangguan metabolisme, osteoklas bekerja dominan sehingga tulang terkikis terus-menerus. Inilah yang membuat tulang rapuh dan menakibatkan osteoporosis. Yang paling kerap kena adalah tulang belakang, panggul, dan pergelangan tangan. Bagaimana mengatasinya? Perbanyak konsumsi kolagen, fosfor, dan kalsium. Rutin mengonsumsi kolagen akan mengakumulasinya dalam tulang rawan. Akumulasi kolagen ini akan membantu perangsangan pertumbuhan sel-sel baru sebagai pengganti sel-sel yang sudah rusak pada sendi.
Banyak produk berbasiskan kolagen ditawarkan saat ini. Namun, sekitar 80% di antaranya berasal dari luar negeri, atau berasal dari bahan baku sintetis. Tentu kehalalan dan keamanan pemakaiannya dalam jangka panjang diragukan. Berbeda dengan Kola Go. Ini adalah minuman serbuk yang mengandung kolagen halal yang diolah dari tulang sapi. Kola Go juga mengandung whey, fiber, cokelat, serta mineral alga. Semua dalam bentuk bubuk dengan partikel berukuran nano, sehingga mudah diserap sel. Dan mineral yang tardapat dalam alga ini adalah kalsium dan fosfor.
Kini, produk ini sudah bisa Anda dapatkan di apotek, toko obat, dan outlet lainnya di kota Anda. Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa mengunjungi IG @kolago.co.id dan FB @kesehatan sendi dan tulang.