Tak Banyak yang Peduli dengan Tulang dan Sendi

Kekuatan sendi bergantung kepada keserasian ikatan antara tulang, sendi di sekitarnya, tulang rawan yang menyangganya, dan otot pengikatnya. Bila kepaduan itu terganggu, muncul penyakit osteoporosis, nyeri sendi, dan nyeri otot.

Oosteoporosis adalah pengurangan massa dan densitas tulang sehingga rapuh. Penyebabnya adalah tak seimbangnya laju kerusakan tulang dengan regenerasinya, yang biasanya 1,5% per tahun. Ini terjadi sejak kita berusia 35. Ciri-cirinya: (1) Pada uji urine ada kolagen terbuang, (2) Tulang melemah, dan pada kondisi parah bisa mengecil, (3) Densitas tulang turun, (4) Tulang belakang makin bungkuk, (5) Tulang mudah terfraktur dan patah. Dulu, yang banyak diserangnya wanita postmenopause dan lelaki usia lanjut. Namun, kini wanita muda pun banyak terserang.

Ada 4 faktor penyebabnya. (1) Keturunan. Penyakit ini menyerang penderita dengan karakteristik tulang tertentu. (2) Badan kurus. Tulang akan giat membentuk sel kalau ditekan tubuh yang berat. (3) Malas berolahraga. Pada wanita yang malas berolahraga, proses osteoblasnya terhambat. (4) Pola makan buruk. Makanan rendah kalsium dan kolagen membuat tubuh mudah terserang penyakit ini.

Nyeri sendi adalah penyakit yang disebabkan hilangnya cairan pengisi sendi. Gejalanya: sakit pada sendi, terutama pada lutut, pinggang, dan kaki. Cairan poengisi sendi (cartilage) adalah bagian sendi yang elastis, yang tersusun dari serat kolagen dan berfungsi sebagai shock absorber (seperti shock braker pada mobil). Pemicu osteoartritis ini adalah kerja berat, obesitas, diabetes, pola makan tak teratur, dan lain-lain. Osteoatritis muncul karena laju regenerasi cartilage tidak sebanding dengan laju kerusakan. Yang termasuk kelompok ini adalah arthritis rhematoid, radang sendi yang merusak jaringan sendi dan menimbulkan nyeri.

Nyeri otot juga disebabkan kekurangan kolagen. Kolagen memiliki serat yang bermanfaat untuk menjaga kekuatan dan struktur otot, tak hanya serat otot rangka tapi juga otot polos. Oleh sebab itu, kita perlu menambah asupan kolagen. Tapi, kolagen saja tidak cukup. Ibarat tembok, semen saja tidak cukup. Harus ada batu bata dan pasir. Nah, pada tulang, batu bata dan pasirnya ini adalah fosfor dan kalsium. Jadi, selain kolagen, Anda juga butuh asupan fosfor dan kalsium.

Banyak produk berbasiskan kolagen yang ditawarkan. Namun, sekitar 80% di antaranya berasal dari luar negeri, dan banyak pula yang berbahan baku sintetis. Tentu kehalalan dan keamanannya untuk dikonsumsi jangka panjang diragukan. Berbeda dengan Kola Go. Ini adalah minuman yang mengandung kolagen halal. Selain kolagen, Kola Go juga mengandung whey, serbuk cokelat, mineral alga, dan fiber, yang semuanya alami. Whey juga mengandung kolagen. Sedangkan mineral yang terdapat dalam alga di antaranya adalah fosfor dan kalsium.

Kini, produk ini sudah bisa Anda dapatkan di apotek, toko obat, dan outlet lainnya di kota Anda. Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa mengunjungi IG @kolago.co.id dan FB @kesehatan sendi dan tulang.