Menopause dan wanita adalah sohib yang erat. Artinya, setiap wanita akan mengalami menopause, atau menopause pasti akan mendatangi wanita. Seorang wanita disebut memasuki menopause bila yang bersangkutan tidak mengalami menstruasi lagi dalam rentang waktu lebih dari enam bulan. Usia saat seorang wanita memasuki menopause masih menjadi perdebatan. Akan tetapi, sebagai pegangan, sejumlah ahli mematok 45 hingga 55 tahun.
Efek dari fase ini sangat beragam, di antaranya mood mudah berubah, berat badan menurun, serta tubuh gampang lelah dan terserang penyakit. Dan, salah satu penyakit yang sering menghadang adalah osteoporosis. Ini adalah penyakit kelainan metabolik tulang yang ditandai dengan berkurangnya kerapatan dan terjadinya kerusakan bentuk tulang (deformitas).
Tulang tersusun atas jaringan yang tumbuh dan memiliki selaput mirip spon, yang membungkusnya. Saat tulang kena osteoporosis, lubang-lubang yang ada pada spon tersebut membesar dan jumlahnya bertambah. Ini dapat melemahkan struktur dalaman tulang, yang mengkibatkannya jadi rapuh, mudah patah, dan berasa nyeri. Akibatnya tubuh makin pendek dan makin bungkuk. Bahkan, terkadang terjadi cacat.
Osteoporosis sering disebut “penyakit diam” (silent disease) karena proses kerusakan tulang terjadi tanpa gejala. Kita mungkin tak tahu kita mengalaminya sampai tulang-tulang kita terasa lemah. Akibatnya, sebuah kejadian benturan atau terjatuh dapat membuat terjadinya patah tulang.
Oleh sebab itu, hindarilah selalu silent disease ini. Caranya? Tentu banyak. Dan salah satunya adalah mengonsumsi nutrisi kolagen. Kenapa mesti kolagen? Karena kolagen memiliki kandungan serat yang amat bermanfaat untuk menjaga kekuatan dan struktur tulang. Di sinilah banyak orang salah kaprah. Untuk menghindari osteoporosis, mereka hanya rajin mengonsumsi kalsium. Padahal, bersama kalsium dan fosfor, kolagen menjaga kekuatan tulang dan gigi. Ibarat tembok, yang harus dipenuhinya adalah unsur batu, pasir, dan semen. Tulang pun begitu: harus ada kalsium fosfor, dan kolagen. Dan kolagen di sini berfungsi sebagai semennya.
Banyak produk berbasiskan kolagen yang ditawarkan di pasaran saat ini. Namun, sekitar 80% di antaranya berasal dari luar negeri, atau berasal dari bahan baku sintetis. Tentu kehalalan dan keamanan pemakaiannya dalam jangka panjang diragukan. Berbeda dengan Kola Go. Ini adalah minuman serbuk yang mengandung kolagen halal dalam jumlah yang cukup besar. Selain kolagen yang diolah dari tulang sapi, Kola Go mengandung whey, cokelat, fiber, serta mineral alga. Semua dalam bentuk bubuk dengan partikel berukuran nano, sehingga mudah diserap oleh sel. Dan mineral yang tardapat dalam alga ini adalah kalsium dan fosfor.
Kini, produk ini sudah bisa Anda dapatkan di apotek, toko obat, dan outlet lainnya di kota Anda. Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa mengunjungi IG @kolago.co.id dan FB @kesehatan sendi dan tulang.