Nyeri sendi adalah rasa sakit akan dialami oleh beberapa bagian tubuh seperti lutut, bahu, dan tulang punggung atau nyeri pada pangkal paha. Penyebabnya adalah karena berkurangnya cairan sendi akibat penuaan. Berikut adalah informasi tentang kemampuan Kola Go yang mengandung kolagen untuk mengatasi nyeri sendi tersebut

Setiap Orang Butuh Kolagen

Setiap manusia butuh kolagen. Namun, banyak orang mengaitkan kolagen hanya dengan kemulusan kulit. Padahal, manfaat kolagen itu banyak sekali karena ia banyak ditemui dalam tubuh, di antaranya pada jaringan kulit, tulang rawan, tendon, dan ligamen. Bahkan, sebagian besar protein tubuh berbentuk kolagen. Sayangnya, sejak umur 25 tahun produksinya menurun, dan penurunan itu mencapai 35% ketika kita berusia 60. Terjadilah berbagai kerusakan, di antaranya pengeriputan kulit, pengurangan massa otot, pengeroposan tulang, dan nyeri sendi.

Baca juga: Manfaat Kolagen

Pedulilah dengan Tulang dan Sendi Anda

Kekuatan sendi bergantung kepada keserasian ikatan dan kerja sama antara tulang, tulang, sendi di sekitar tulang itu, tulang rawan yang menyangganya, dan fungsi otot sebagai pengikatnya. Bila kepaduan ini terganggu, biasanya muncul penyakit osteoporosis, nyeri sendi, dan nyeri otot. Bahkan, bagi tulang rawan kolagen sangat penting karena tulang rawan mengandung 70% kolagen jaringan ikat, yang berada dalam bagian artikular kartilago dan meniskus.Pengeroposan tulang (osteoporosis) adalah pengurangan massa dan densitas tulang sehingga tulang jadi rapuh. Penyebabnya adalah tidak seimbangnya laju kerusakan sel tulang dengan laju regenerasinya, yang biasanya 1,5% per tahun. Ini terjadi sejak kita berusia 35. Ciri-cirinya:

(1) Pada uji urine ada kolagen terbuang,
(2) Tulang melemah dan pada kondisi parah bisa mengecil,
(3) Densitas tulang turun,
(4) Tulang belakang makin bungkuk,
(5) Tulang mudah terfraktur dan patah.

Dulu, yang banyak diserangnya adalah wanita postmenopause dan lelaki usia lanjut. Namun, kini wanita muda pun banyak terserang. Ada 4 faktor penyebabnya. Pertama, keturunan. Penyakit ini menyerang penderita dengan karakteristik tulang tertentu. Kedua, badan kurus. Tulang akan giat membentuk sel kalau ditekan oleh tubuh yang berat. Ketiga, malas berolahraga. Pada wanita yang malas berolahraga, proses osteoblasnya terhambat. Keempat, pola makan yang buruk. Makanan yang rendah kalsium dan kolagen akan membuat tubuh mudah terserang penyakit ini. Nyeri sendi (osteoartritis) adalah penyakit yang disebabkan hilangnya cairan pengisi sendi (cartilage). Gejala yang timbul: sakit pada sendi, terutama pada lutut, pinggang, dan kaki. Cartilage adalah bagian sendi yang elastis, yang tersusun dari serat kolagen dan berfungsi sebagai shock absorber sendi (seperti shock braker pada mobil). Pemicu osteoartritis adalah kerja berat, obesitas, diabetes, pola makan tak teratur, dan lain-lain. Dengan kata lain, osteoatritis muncul karena laju regenerasi cartilage tidak sebanding dengan laju kerusakan yang terjadi. Yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah arthritis rhematoid, yakni penyakit radang sendi yang merusak jaringan sendi dan selalu menimbulkan rasa nyeri. Sebuah penelitian pada 2006 menemukan bahwa hidrolisat kolagen membantu secara signifikan pengurangan gejala osteoartritis dan meningkatkan fungsi sendi.

Nyeri otot juga disebabkan kekurangan kolagen.

Kolagen memiliki serat yang sangat bermanfaat untuk menjaga kekuatan dan struktur otot yang dibutuhkan untuk digunakan dalam beraktivitas. Tak hanya serat otot rangka, tapi juga otot polos.

Bagaimana Caranya Meningkatkan Kolagen?

Salah satu cara untuk meningkatkan kolagen tubuh adalah memperbanyak asupan makanan yang mengadung kolagen. Namun, semua itu tak bisa didapat secara instan. Hasilnya baru terasa setelah kita mengonsumsinya dalam beberapa waktu secara teratur. Karena, memperbanyak asupan kolagen akan merangsang pertumbuhan sel baru sebagai pengganti sel yang sudah rusak. Itu butuh proses.Banyak orang mengambil jalan pintas dengan mengonsumsi kolagen sintetis, yang biasanya dalam bentuk obat-obatan. Namun, setiap yang bersifat sintentis pasti punya efek samping yang merusak tubuh jika sering dikonsumsi. Berbeda dengan kolagen alami. Kolagen alami sangat aman, dan dapat ditemui pada sumber makanan organik, seperti buah-buah, sayur-sayuran, dan beberapa jenis hewan.Studi klinis pada 120 pasien pernah dilakukan oleh Prof. Adam dari Jerman di tahun 1991. Kepada 60 pasien osteoporosis ia berikan preparat kalisium, dan kepada 60 pasien lainnya ia berikan nutrisi kolagen. Hasilnya? Ternyata, laju kerusakan sel dan massa tulang pasien yang diberi kolagen sangat lambat. 

Baca Juga: Mengapa Kini Ada Kola GoKola Go - Memperlambat osteoporosisKonsumsilah Kola Go Setiap Hari

Saat ini, banyak produk berbasiskan kolagen yang ditawarkan di pasaran untuk mengatasi penyakit dan meningkatkan kesehatan. Namun, sekitar 80% produksi kolagen dunia ada di luar negeri, sehingga kehalalannya belum terjamin. Untuk itu, kami menyajikan Kola Go untuk Anda yang peduli terhadap tulang dan sendi.Kola Go merupakan minuman serbuk yang mengandung kolagen halal dalam jumlah cukup besar. Dalam satu boksnya, seberat 150 gram, terkandung:

  • collagen,
  • whey,
  • serbuk cokelat,
  • mineral alga,
  • fiber,

Kola Go mengandung protein tinggi, mudah dicerna, dan setelah dikonsumsi akan menggantikan kolagen tubuh yang hilang, yang dikhususkan untuk memelihara kesehatan tulang dan sendi. Produk tersebut telah bisa Anda dapatkan di apotek, toko obat, dan outlet lainnya di kota Anda.

Harga Kola Go sebagai Berikut:

[supsystic-tables id=21]

Silahkan hubungi  081388132056

Izin Edar: BPOM RI MD 867013003636
Diproduksi oleh:
CV Raissa Beauty, Sidoarjo, Jawa Timur