Setiap kita pasti senang mengonsumsi gula: entah dalam bentuk teh manis, martabak, sirup, atau apa pun bentuknya. Salahkah itu? Tentu tidak, asal tak berlebihan. Jika berlebihan? Begini. Gula merupakan jenis karbohidrat sederhana yang memiliki indeks glikemik tinggi. Dan gula mudah diserap oleh tubuh untuk diubah jadi gula darah. Karena itu, konsumsi gula berlebihan dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan. Selain memancing diabetes, salah satunya adalah gangguan kesehatan tulang. Dampak yang bakal dimunculkannya pasti tak semanis rasanya. Jika seseorang mengonsumsi gula dalam jumlah banyak dalam jangka waktu tertentu, ia akan mengalami kekurangan berbagai vitamin dan mineral.
Selain itu, gula tak memiliki zat gizi lain selain zat gula itu sendiri, berupa karbohidrat. Makanan atau minuman yang manis biasanya tidak banyak memiliki gizi yang baik serta sedikit kandungan vitamin dan mineralnya. Karena itu, orang yang suka mengonsumsi makanan manis, dan mencapai 20% dari kebutuhan kalorinya dalam sehari, rentan mengalami kekurangan sekitar 20% vitamin dan mineral. Ini termasuk kalsium, fosfor, dan vitamin D, yang berperan penting untuk kesehatan tulang. Kalsium berguna untuk membuat tulang padat dan kuat. Maka, ketika tubuh kekurangan kalsium, tak ada lagi yang dapat menguatkan tulang sehingga tulang mudah rusak dan keropos. Di saat itulah mereka terserang osteoporosis.
Bagaimana mengatasinya? (1) Mengurangi konsumsi gula. (2) Memilih makanan yang kaya vitamin D dan kalsium. (3) Melakukan deteksi dini berupa pemeriksaan densitas tulang. (4) Mendapatkan paparan sinar matahari pagi yang cukup. (5) Melakukan olahraga beban yang cukup. (6) Menjaga keseimbangan estrogen. (7) Mengonsumsi nutrisi yang mengandung kolagen, karena kolagen dapat membantu tubuh meningkatkan kepadatan tulang dengan cara meregenerasi tulang rawan.
Untuk diketahui, kekuatan tulang dan sendi bergantung kepada keserasian ikatan antara tulang, sendi di sekitarnya, tulang rawan penyangganya, dan otot yang mengikatnya. Bila kepaduan ini terganggu, muncul berbagai jenis penyakit rematik seperti osteoporosis, nyeri sendi, dan nyeri otot. Jika penyakit-penyakit ini merongrong, aktivitas sehari-hari tak lagi bisa dijalankan dengan lancar.
Banyak produk berbasiskan kolagen ditawarkan. Namun, sekitar 80%-nya berasal dari luar negeri, dan banyak pula yang berbahan baku sintetis. Tentu kehalalan dan keamanannya untuk dikonsumsi jangka panjang diragukan. Berbeda dengan Kola Go. Ini adalah minuman yang mengandung kolagen halal dan alami. Selain kolagen, Kola Go juga mengandung whey, serbuk cokelat, mineral alga, dan fiber.
Kini, produk ini sudah bisa Anda dapatkan di apotek, toko obat, dan outlet lainnya di kota Anda. Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa mengunjungi IG @kolago.co.id dan FB @kesehatan sendi dan tulang.